Apa ayat yang menjelaskan tentang kedaulatan rakyat.
B. Arab
yasfishihab
Pertanyaan
Apa ayat yang menjelaskan tentang kedaulatan rakyat.
1 Jawaban
-
1. Jawaban NabilahPutriGitami
Menimbang Prinsip Demokrasi “Kedaulatan di Tangan Rakyat (Manusia)” dengan Timbangan Islam
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله. أما بعد
Secara terminologi (ishthilaahi), demokrasi secara lugas ialah Sistem Pemerintahan yang secara konseptual memiliki prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Rakyat yang berdaulat, rakyatlah yang berkuasa dan berhak mengatur dirinya sendiri. Makna kata ‘Kedaulatan’ itu sendiri ialah “sesuatu yang mengendalikan dan melaksanakan aspirasi”.
Maka, dikenal istilah vox populi vox dei (suara rakyat suara Tuhan). Benar apa yang dijelaskan Syaikh Abu Sayf Jalil ibn Ibrahim al-‘Iraqi:
فصارت الكلمة المركبة من هاتين الكلمتين تعني: حكم الشعب أو سلطة الشعب، وعلى ذلك: فـ “الديمقراطية” هي ذلك النظام من أنظمة الحكم الذي يكون الحكم فيه أو السلطة أو سلطة إصدار القوانين والتشريعات من حق الشعب أو الأمة أو جمهور الناس.
“Maka jadilah frase ini tersusun dari dua kalimat: pemerintahan rakyat atau kedaulatan rakyat, oleh karena itu: Demokrasi merupakan salah satu sistem dari berbagai sistem pemerintahan yang menjadikan kedaulatan atau kedaulatan konstitusional sebagai hak rakyat, umat atau suara mayoritas.”
Syaikh Prof. ‘Abdul Qadim Zallum menyatakan:
والديمقراطية لفظة غربية، واصطلاح غربي يطلق على “حكم الشعب للشعب بتشريع الشعب” فالشعب هو السيد المطلق، وهو صاحب السيادة، يملك زمام أمره، ويمارس إرادته، ويسيرها بنفسه. ولا يُسأل أمام سلطة غير سلطته، وهو الذي يُشرِّعُ الأنظمة والقوانين -باعتباره صاحب السيادة- بواسطة نوابه الذين يختارهم، وينفذ هذه الأنظمة والقوانين التي شرَّعها بواسطة الحكام والقضاة الذين يعيّنهم، والذين يستمدون منه سلطاتهم، باعتباره مصدر السلطات. ولكل فرد من أفراده من الحق ما للآخرين من إيجاد الدولة، ونصب الحكام، وتشريع الأنظمة والقوانين.
“Demokrasi merupakan lafal dan istilah Barat yang digunakan untuk menunjukkan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Rakyat adalah penguasa mutlak dan pemilik kedaulatan, yang berhak mengatur urusannya sendiri, serta melaksanakan dan menjalankan kehendaknya sendiri. Rakyat tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan siapapun, selain kekuasaan rakyat. Rakyat berhak membuat peraturan dan undang-undang sendiri —karena mereka adalah pemilik kedaulatan— melalui para wakil rakyat yang mereka pilih. Rakyat berhak pula menerapkan peraturan dan undang-undang yang telah mereka buat, melalui para penguasa dan hakim yang mereka pilih dan keduanya mengambil alih kekuasaan dari rakyat, karena rakyat adalah sumber kekuasaan. Setiap individu rakyat —sebagaimana individu lainnya— berhak menyelenggarakan negara, mengangkat penguasa, serta membuat peraturan dan undang-undang.”
Syaikh Hatim bin Hasan al-Dib ketika menjelaskan “min mabaadii’ al-diimuqraathiyyah” (diantara prinsip-prinsip demokrasi), ia menuturkan:
مبدأ سيادة الشعب: ومعناه أن الشعب هو مصدر السلطات، وعليه فما يراه الشعب حلالاً فهو حلال ولو كان حرامًا بالكتاب والسنة وإجماع الأمة مثل زواج الشواذ وشرب الخمر وبيعها، والتعامل بالربا.
“Prinsip kedaulatan rakyat: maknanya bahwa rakyat adalah sumber berbagai kedaulatan (otoritas), oleh karena itu apa-apa yang dipandang boleh oleh rakyat maka diperbolehkan (dilegalkan) meskipun sebenarnya diharamkan berdasarkan al-Qur’an dan al-Sunnah dan kesepakatan umat ini, misalnya legalisasi pernikahan sejenis, mengkonsumsi khamr dan memperjualbelikannya, transaksi riba.” (Lihat: Maadzaa Ta’rifu ‘an Haadzihi al-Mushthalahaat karya Syaikh Hatim bin Hasan al-Dib)
Aspek terpenting dalam Demokrasi, adalah ketetapan bahwa pihak yang berhak membuat hukum (al-Musyarri’) adalah manusia itu sendiri, bukan Al-Khaliq. Konsep ini bisa diterima bagi penganut ide pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), karena pemisahan agama dari kehidupan itu berarti memberikan otoritas menetapkan hukum kepada manusia, bukan kepada Al-Khaliq. (Lihat: Al-Hamlah Al-Amîrikiyyah lil Qadhâ-i ‘Alâ Al-Islâm).
Lantas bagaimana dengan Islam dengan kesempurnaannya yang diturunkan Allah al-‘Aziiz?
Setelah memahami fakta Demokrasi bahwa ia lahir dari filsafat Yunani; yang menyatakan bahwa rakyat/manusia yang
Semoga membantu :)
Maaf kalau salah