Penjaskes

Pertanyaan

Sebutkan perbedaan gaya straddle dan gaya flop pada lompat tinggi

1 Jawaban

  • Gaya Guling Perut atau Straddle
    Gaya Guling Perut yaitu sebuah gaya yang dimulai dengan cara menikung dengan cepat. Tujuan awalan pada gaya ini adalah untuk mempersiapkan tolakan, mempersiapkan sudut lepas landas serta menciptakan arah horizontal yang kemudian akan diubah menjadi kecepatan bertikal atau ke atas. Pada proses tolakannya, gaya ini menekankan pada penggunaan 1 kaki yang paling kuat. Adapun tujuan tolakan pada gaya ini adalah untuk memperoleh saat tepat memutar untuk bisa melewati mistar, untuk merubah gerak datar atau horizontal menjadi arah atas atau vertikal.

    Rangkaian gerakan dalam lompat tinggi gaya guling perut terdiri dari awalan, tolakan, sikap badan ketika berada di atas mistar, dan mendarat. Untuk lebih jelasnya dapat dijekaskan sebagai berikut :
    a. Awalan
    berlari dengan kecepatan yang disesuaikan,awalan dari samping kira-kira bersudut 30°/40° dengan tiang lompat,berlari agak serong dari mistar. b. Tolakan
    bertumpu dengan kaki yang terdekat dengan mistar.sesaat akan bertumpu, badan merebah sedikit atau condong ke belakang,kaki tumpu menolak ke atas, sehingga lutut lurus dan kedua lengan diayun ke depan atas.kaki yang lain diayunkan dengan kuat, lurus ke depan atas, c. Sikap badan di atas mistar
    tidur telungkup terus ber guling, serta badan dan kepala diturun kan,pada saat badan mulai turun, lutut segera diluruskan ke belakang. d. Mendarat
    Bila menggunakan tumpuan kaki kiri maka mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan gerakan berguling.

    3. Gaya Flop
    Cara melewati mistar dengan gaya ini merupakan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan straddle berguling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar). Lompatan flop melewati mistar dengan punggung yang menghadap ke bawah.
    Rangkaian gerakan dasar lompat tinggi gaya flop yaitu:
    a. Awalan
    Berbeda dengan straddle, awalan pada flop arahnya dari depan, dilakukan dengan sangat cepat, dengan cara sedikit melingkar atau menikung, dan tegak lurus menghadap letak mistar. Awalan dari depan menuju tiang sandaran mistar sebelah kanan (bila bertumpu pada kaki kiri). Pada langkah-langkah terakhir mengubah arah serong ke kiri, tidak lagi tegak lurus pada mistar.
    b. Tolakan
    Gerakan saat menolak yaitu:
    jika bertumpu dengan kaki kanan, kaki kanan menumpu dengan kuat,kaki kiri diangkat dengan lutut ditekuk sambil memutar badan ke arah awalan,badan membelakangi mistar,disusul dengan gerakan melintang melewati mistar dengan punggung melengkung. c. Sikap badan di atas mistar
    Sikap badan di atas mistar merupakan gaya dalam lompat tinggi. Sikap badan gaya flop adalah:
    kepala paling dulu melewati mistar,diikuti dengan badan yang telentang,punggung menghadap mistar.setelah mencapai titik ketinggian maksimal dan pantat melewati mistar, kedua kaki diayun ke atas untuk dapat melewati mistar seluruhnya.Dagu ditarik ke bagian dada dan punggung atlit diusahakan ada di atas mistar dengan menyerupai busur yang melintang. c. Mendarat
    Anggota tubuh yang mendarat terlebih dahulu adalah punggung. Sikap tubuh telentang saat mendarat. Oleh karenanya, gaya lompat tinggi ini hanya mungkin dilakukan di atas busa. Jangan mencoba gaya flop di bak pasir.

    Dalam melakukan lompat tinggi, poin paling penting bagi atlit adalah membuat lompatan setinggi mungkin dengan tidak membiarkan salah satu anggota tubuh meyentuh mistar dan membuat ia berubah tempat, sebab hal tersebut akan dianggap gagal. Hal lain yang patut dihindari adalah gerak lari pada awalan yang terlampau cepat, saat hendak menolak, kaki terlalu lurus ke depan, gerakan kombinasi pada kaki atlit kurang sempurna, badan yang condong dan terlampau mendekati mistar, atlit melewati mistar namun dalam posisi seperti duduk, membuat sebuah lengkungan badan yang terlalu dini, dan gerak yang terlambat di akhir.

Pertanyaan Lainnya