IPS

Pertanyaan

proses terjadinya bauksit

1 Jawaban

  • Batuan seperti nepheline, syenite, granidorite, dan lain-lain, adalah batuan yang cocok untuk membentuk mineral aluminium hidrat. Batuan asal tersebut selanjutnya akan mendapatkan proses lateritisasi karena proses perubahan temperatur secara terus menerus, sehingga pada kondisi ini batuan akan mudah lapuk dan hancur. Pada musim hujan, air akan dan membawa elemen yang mudah larut, tetapi untuk elemen yang tidak larut akan tinggal di batuan yang selanjutnya membentuk residu, jika residu tersebut kaya aluminium maka inilah yang disebut bauksit laterit. Proses pengendapan bauksit membutuhkan daerah yang stabil, dimana proses erosi vertikal tidak aktif lagi. Kondisi ini biasanya terjadi di daerah "peneplain", tetapi tetap harus memerlukan sirkulasi air tanah untuk mengangkut elemen tersebut. 


    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Bauksit

    Beberapa faktor yang mempengaruhi pengendapan bauksit seperti yang disebutkan oleh Alcomin (1974), adalah sebagai berikut:

    Sumber batuan yang kaya akan unsur-unsur Al.Wilayah Sub tropis dengan lingkungan penguapan yang tinggi.Suhu harian rata-rata >25ºC.Topografi bergelombang.Daerah Stabil (old continental/stadium tua).Formasi batuan yang berada diatas mata air permanen.

    Beberapa faktor eksternal juga dapat mempercepat proses pelapukan seperti struktur geologi, frekuensi curah hujan dan suhu harian yang tinggi (daerah subtropis), dan juga asam organik. Yang terakhir ini berasal dari tanaman yang akan menurunkan pH tanah menjadi <4. Pada pH <4 dan pH>9 elemen Al2O3 akan dilepaskan, tetapi SiO2 hanya akan terlepas pada pH> 9 - pH 10. Karena pH normal air tanah adalah 7 maka pada kedalaman tertentu  akan terjadi pelepasan Al2O3 dan SiO2, hal ini sudah tentu terkait dengan topografi yaitu pada kondisi slope yang pendek.

Pertanyaan Lainnya