Bagaimana proses sidang yang dilaksanakan BPUPKI

Penyelesaian :

Sidang BPUPKI
_____________________________________
Ketua : Dr.Radjiman Wedyodiningrat. 
BPUPKI dibentuk tanggal 29 April 1945, dan dilantik oleh Jepang tanggal 28 Mei 1945.
Sidang I pada tanggal 29 Mei - I Juni. Disidang itu, dibahas asas dan dasar negara Indonesia merdeka. 
Tanggal 29 Mei, Mr.Muhammad Yamin menyampaikan 5 asas secara lisan, antara lain ;
- Peri kebangsaan.
- Peri kemanusiaan.
- Peri ketuhanan.
- Peri kerakyatan.
- Kesejahteraan Rakyat.
Usulan tertulis Mr.Muhammad Yamin, sbb ;
- Ketuhanan YME.
- Rasak Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan Sosial bg seluruh Rakyat Indonesia.

Pada tanggal 30 Mei, Mr.Soepomo menyampaikan 5 asas ;
- Persatuan.
- Kekeluargaan.
- Keseimbangan Lahir dan batin.
- Musyawarah.
- Keadilan Rakyat.

Pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno jg menyampaikan 5 asas ;
- Kebangsaan Indonesia.
- Internasionalime atau peri kemanusiaan.
- Mufakat atau demokrasi.
- Kesejahteraan Sosial.
- Ketuhanan yang berkebudayaan.

Setelah itu, Panitia 9 BPUPKI mengadakan sidang buat bahas hasil sidang pertama tanggal 29 Mei - 1 Juni yang udah disebut diatas.
Panitia 9 [AA Maramis, Ahmad Subarjo, Soekarno, Muh,Hatta, Muh,Yamin, Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim]. Sidang tsb menghasilkan Piagam Jakarta [Jakarta Charter] yg isinya ;
- Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bg pemeluk2nya.
- Rasak Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan Sosial bg seluruh Rakyat Indonesia.

Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 berhasil menetapkan pancasila sbg dasar negara RI.

Sidang ke II BPUPKI ada tanggal 10 - 16 Juli 1945. Sidang tsb menghasilkan Rancangan UUD negara Indonesia dgn piagam jakarta sbg pembukaannya yang ada didalamnya mengandung rumusan Pancasila sbg dasar negara seperti diatas.

Salam Alaikum.