B. Indonesia

Pertanyaan

musikalisasi puisi islam

2 Jawaban

  • TEMPAT YANG HANYA MILIK-MU
    Oleh Irfa Erfianah

    Bukan kepalsuan yang ku mau
    Bukan kesemuan yang ku butuhkan
    Hanya sebuah tempat
    Yang bisa terima hinanya aku

    Ku temukan itu di Sisi-Mu
    Terlihat dalam Agung NamaMu
    Tempat terindah yang hanya Milik-Mu
    Tempat terindah yang hanya di SisiMu

    Tempat yang bisa terima kotornya aku
    Yang beri bahagia dalam ketenangan
    Sungguh kepalsuan tiada padanya
    Kesemuan pun mustahil ada padanya

    Wahai Dzat Penggenggam Jiwa
    Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati
    MerinduMu dalam lembar penghambaan
    Berharap diterima di tempat yang hanya MilikMu.

    WANITA SHALEHA
    Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah

    Senyumnya..
    Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya
    Dihiasi dengan wajah yang berseri
    Bagaikan buktu ketaatan ibadahnya

    Rambut yang terbalut indah oleh hijabny
    Tangan yang cantik karena pacarnya
    Berjalan dengan tertunduk....
    Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya

    Kitab....
    Tergenggam erat di tangannya
    Bukti wanita cerdas
    Yaang mampu memilih keputusan
    Dengan baik di sertai senyum

    Indah...
    Kata yang pantas untuknya
    Bukti kebaikan pribadinya
    Wanita yang baik akhlaknya

    Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman
    Akhlak yang membuatnya merasa tentram
    Hijab yang membuatnya merasa terjaga
    Agama yang membuatnya di cintai
    Dialah wanita saleha
    ISLAM PALESTINA
    Oleh Pauz

    Nasibmu malang
    Malammu tak tenang
    Nyawamu terancam melayang

    Telan pahit kehidupan
    Lelah akan momok tembakan
    Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan

    Aku bangsamu
    Beda nasib, beda tempat
    Bersama kekurangan yang menghambat

    Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
    Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu
    Namun sa’at ini hanya do’a yang temani jihatmu

    Palestina, islam terancam
    Indonesia, islam berang
    Yahudi harus di musnahkan

    THANK YOU ALLAH 
    Oleh Nurul Rizki Rahmania

    Ya Allah . . ,
    Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepadaMu . . .
    Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepadaMu . . .
    Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . .
    Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . ,
    Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

    Ya Allah . . ,
    Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .
    Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,
    Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . .
    Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
    Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . .

    Ya Allah . . ,
    Dengan otak,kami bisa berfikir
    Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . .
    Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . .
    Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . .
    Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . .
    Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . .
    Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . .

    Ya Allah . . , 
    Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
    Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
    Yaitu nikmat Iman dan Islam
    Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
    Thank You, Allah . . .

     Perjuangan Dakwah 
    Oleh Aktif Muhammad Nurdin 

    Saat ku tersendat di jalan dakwah
    Terasa berat mengemban amanah
    Serasa pulang dari medan mu'tah
    Yang berjuang sampai berdarah - darah

    Kurenungi dengan akal sehatku
    Inikah jalan yang mereka rindu
    Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku

    Ku meratap luasnya langit
    Berharap keluar dari dunia yang sempit 
    Dari dunia yang fana
    Yang selalu tertimpa bencana

    Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh
    Sebuah metafora jalan dakwah
    Ku harus terus melakukannya tanpa keluh 
    Sampai ku berpijak di pelataran jannah

    SEBELUM NYAWA TERLEPAS RAGA
    Oleh Hartono "Jhon Witir"

    Ketika tahta menguasai jiwa
    Ketika mimpi tak beralas hati nurani
    Tak peduli apa kata mereka
    Bahkan Tuhan pun dianggap tiada

    Saat logika berpikir nafas tak berakhir
    Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan
    Tak ada rasa takut akan hari kemudian
    Karna rasa itu tlah tertutup bisikan syetan

    Sadarlah wahai jiwa yang zolim
    Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan

    Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka

    Segeralah bersujud mohon ampunaNya
    Sebelum nyawa terlepas dari raga

    Tidak kah cukup bagimu tertulis berita 
    Kematian Fir'aun yang melegenda



    Puisi islami yang benar-benar bagus dan di sampaikan dengan epik bisa membuat kita yang menyaksikannya dapat terhanyut dan tergetar hatinya. Terkadang sebuah puisi islami mempunyai makna yang begitu dalam ketika kita mau menyelami lagi lebih jauh makna dari puisi tersebut. Puisi - puisi bernafaskan islami bisa menjadi sumber untuk memahami makna dari rangkaian kata keindahan dan mampu juga membuka mata kita sebagai umat islam bahwa karya sastra islam sebenarnya sangat luas dan sangat banyak. Puisi islami seakan mulut dari hati yang mengungkapkan satu kata untuk beberapa kalimat dan beberapa makna.



  • Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,

    yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
    yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

    Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
    dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
    yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
    yang mendesau entah dari mana

    Dalam doaku sore ini,
    kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
    yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
    yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

    Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
    yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
    bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
    dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku

    Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
    yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
    yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
    yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

    Aku mencintaimu,
    Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

    (oleh Sapardi Djoko Damono)

Pertanyaan Lainnya