cerita singkat nabi ibrahim dan ismail??
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban sulistyosari
Jawaban:
Nabi Ibrahim lahir di Babilonia, dengan Ayah bernama Torakh (Tarikh) yang terkenal dengan panggilan Azar. Nabi Ibrahim lahir pada Zaman Raja Namrud. Nabi Ibrahim dilahirkan ditengah hutan, karena ayahnya khawatir akan dibunuh raja Namrud, sehingga sampai tumbuh dewasa nabi Ibrahim ditengah hutan
Nabi Ismail a.s adalah seorang nabi dalam agama Islam, beliau diangkat menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Beliau ketika masih bayi mampu mengeluarkan air dari tanah dengan kedua kakinya atas Ijin Allah Swt ketika masih bayi, diselamatkan Allah Swt ketika akan disembelih oleh Nabi Ibrahim a.s sebagai kurban atas perintah Allah Swt dan beliau juga mendapatkan Ilham menemukan batu dari surga saat membangun Ka'bah, batu tersebut diletakkan di Ka'bah.
Penjelasan:
Nabi Ismail a.s. adalah putra dari Nabi Ibrahim a.s. dengan Siti Hajar. Siti Hajar adalah seorang budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. sebagai bentuk dari penebusan dosanya.
Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi ke negeri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong. Lalu atas perintah Allah Swt, Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negeri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar mengalami kehabisan air, beliau sangat kehausan hingga membuat air susunya pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu tempat dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas ijin Allah Swt, didekat Ismail menangis itu, memancarlah sebuah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa menampung air tersebut. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya "Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk kemudian menjadi sebuah telaga yang sampai saat ini disebut sebagai telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut Sha'i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. mengalami mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail a.s. anaknya. Nabi Ibrahim pun mengatakan mimpi tersebut kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Dengan hati yang sebelumnya bimbang, akhirnya Nabi Ibrahim pun membulatkan tekad dan dibaringkanlah Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah Swt menggantinya dengan seekor biri-biri yang besar. Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka'bah (Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia dalam menunaikan ibadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, dan disambut oleh menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada menantunya "Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang.
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s. lengkap dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak suka kepadamu karena budimu yang tidak baik" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Dan akhirnya Nabi Ibrahim a.s. menyetujui dengan menantunya yang kedua ini.
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah Swt dengan memiliki anak berjumlah dua belas orang dan mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta'ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah Swt diutus ke negeri Yaman dan Amliq untuk menyerukan kepada manusia supaya bertaqwa kepada Allah Swt dengan bersembahyang dan membayar zakat.